SURABAYA, www.savehalmahera.com — Sabtu (7/6), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan dua kasus Covid-19 sepanjang tahun 2025 yang disebabkan oleh varian MB.1.1, varian baru yang kini menjadi dominan secara nasional. Meskipun keduanya telah dinyatakan sembuh, pemerintah tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah terhadap potensi penyebaran virus.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, menyampaikan bahwa satu kasus tercatat pada Januari (minggu ke-3) dan satu lagi pada Mei (minggu ke-18). Kedua pasien menjalani perawatan sesuai prosedur dan berhasil pulih sepenuhnya.
“Hingga awal Juni, Jawa Timur hanya mencatat dua kasus Covid-19, dan keduanya telah sembuh. Namun, masyarakat tetap harus menerapkan kewaspadaan mengingat varian MB.1.1 tetap menular, meski bergejala ringan,” ujar Erwin.
Varian MB.1.1: Fatalitas Rendah, Tetap Perlu Antisipasi
Plt. Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa varian MB.1.1 memiliki tingkat penularan dan fatalitas yang lebih rendah dibanding varian-varian sebelumnya. Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan secara konsisten.
“Kita sudah tidak dalam status pandemi, namun bukan berarti Covid-19 sudah hilang. Ini sudah masuk fase endemi, artinya tetap ada, dan kita harus tetap waspada,” kata Emil.
Ia juga menyarankan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga imunitas tubuh melalui pola makan sehat dan olahraga, serta menggunakan masker saat sakit atau berada di kerumunan.
Pemantauan dan Respons Dini Terus Dilakukan
Sebagai bentuk antisipasi, Pemprov Jatim terus melakukan pemantauan aktif melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), serta surveilans ILI (Influenza Like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infection).
Selain itu, pemerintah daerah juga menyebarkan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan dan Plt. Gubernur kepada seluruh fasilitas kesehatan dan instansi terkait mengenai kewaspadaan terhadap peningkatan kasus.
Gejala dan Tindakan Pencegahan
Masyarakat diimbau untuk mengenali gejala awal Covid-19, yang umumnya meliputi demam, batuk kering, kelelahan, sakit tenggorokan, pilek, hingga hilangnya indera penciuman. Bila mengalami gejala tersebut, warga diminta segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Kita belajar dari pengalaman. Pencegahan adalah langkah terbaik. Jangan tunggu parah untuk bertindak,” tutup Emil.
Pewarta : Bgs