Waspada Efek Jangka Panjang Steroid Inhaler

SAVEHALMAHERA.com – Penggunaan steroid inhaler (kortikosteroid inhalasi) merupakan terapi utama bagi penderita asma untuk mengendalikan peradangan saluran napas. Namun, pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan berbagai efek samping yang perlu diwaspadai.

Efek Samping Sistemik

Meskipun kortikosteroid inhalasi memiliki efek sistemik yang lebih rendah dibandingkan dengan kortikosteroid oral, penggunaan jangka panjang tetap dapat menyebabkan efek samping sistemik.  Salah satu efek yang paling dikhawatirkan adalah penurunan kepadatan tulang atau osteoporosis.  Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kortikosteroid inhalasi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada dosis tinggi dan durasi penggunaan yang lama.

Selain itu, penggunaan kortikosteroid inhalasi juga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak-anak.  Sebuah penelitian di Finlandia menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan kortikosteroid inhalasi dalam jangka panjang menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan badan yang terhambat.

Efek Samping Lokal

Penggunaan steroid inhaler juga dapat menyebabkan efek samping lokal pada mulut dan tenggorokan, seperti :

Infeksi jamur mulut (kandidiasis) : Kortikosteroid inhalasi dapat mengganggu keseimbangan flora normal di mulut, sehingga meningkatkan risiko infeksi jamur.

Iritasi tenggorokan dan suara serak : Penggunaan inhaler dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan pita suara, yang mengakibatkan suara serak.

Mulut kering (xerostomia) : Kortikosteroid inhalasi dapat mengurangi produksi air liur, menyebabkan mulut kering.

Karies gigi: Mulut kering dan perubahan pH mulut akibat penggunaan inhaler dapat meningkatkan risiko karies gigi.

Pencegahan dan Pengelolaan Efek Samping

Untuk meminimalkan risiko efek samping, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

Berkumur setelah penggunaan inhaler : Berkumur dengan air setelah menggunakan inhaler dapat membantu mengurangi residu obat di mulut dan tenggorokan, sehingga mengurangi risiko infeksi jamur dan iritasi.

Menggunakan spacer : Spacer adalah alat tambahan yang dapat digunakan bersama inhaler untuk membantu mengarahkan obat langsung ke paru-paru dan mengurangi jumlah obat yang tertinggal di mulut dan tenggorokan.

Pemantauan rutin : Pasien, terutama anak-anak, yang menggunakan kortikosteroid inhalasi dalam jangka panjang sebaiknya menjalani pemantauan rutin terhadap pertumbuhan dan kepadatan tulang.

Konsultasi dengan dokter : Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai dosis dan durasi penggunaan inhaler, serta laporkan jika mengalami efek samping yang mengganggu.

Penggunaan steroid inhaler tetap merupakan bagian penting dalam pengelolaan asma.  Namun, kesadaran akan potensi efek samping dan langkah-langkah pencegahan dapat membantu memaksimalkan manfaat terapi sambil meminimalkan risiko.

 

 

Pewarta : Nins

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *