SURABAYA, www.savehalmahera.com — Rabu (21/5/2025), Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya mencatat lonjakan signifikan jumlah pasien yang diduga mengalami gangguan kejiwaan akibat kecanduan judi online. Fenomena ini memicu perhatian serius dari DPRD Jawa Timur, khususnya Komisi E yang membidangi kesejahteraan rakyat.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas, menyebut peningkatan ini sebagai bencana sosial yang harus segera ditangani secara komprehensif. Ia menilai, kecanduan judi online tidak hanya berdampak pada kondisi kejiwaan, tetapi juga mengguncang stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.
“Lonjakan pasien di RSJ Menur menjadi peringatan keras. Ini bukan lagi soal individu, melainkan gejala sosial yang sistemik. Pemerintah tidak bisa tinggal diam,” ujar Puguh.
Ia menekankan bahwa maraknya gangguan mental akibat judi online merupakan bukti gagalnya kontrol sosial dan lemahnya penindakan terhadap praktik perjudian daring. Karena itu, ia mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengambil langkah strategis yang menyentuh aspek pencegahan, edukasi, hingga penindakan hukum.
Selain mengajak aparat kepolisian seperti Polda Jatim untuk lebih aktif memberantas situs judi online, Puguh juga mendorong kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Kantor Wilayah Kemenag Jatim perlu bersinergi dalam menyuarakan kampanye bahaya judi online.
“Kampanye ini harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan, mulai dari sekolah, tempat ibadah, hingga ruang-ruang publik,” tambahnya.
Ia juga menyoroti bahwa tekanan ekonomi, seperti pengangguran dan PHK, turut menjadi faktor pendorong masyarakat terjerumus dalam praktik judi online. Oleh karena itu, pemerintah juga perlu menyiapkan solusi ekonomi yang konkret untuk mengatasi akar permasalahan.
“Kalau hanya menyalahkan tanpa memberi solusi, kita tidak akan pernah keluar dari lingkaran ini. Pemerintah harus hadir, baik dalam penyadaran maupun dalam membuka peluang ekonomi yang lebih luas,” tutupnya.
Fenomena lonjakan pasien RSJ akibat judi online ini menjadi sinyal keras bahwa permasalahan tersebut tak bisa lagi dianggap sepele. Kolaborasi semua pihak dinilai penting agar masyarakat terlindungi dari bahaya yang mengancam kesehatan mental dan kesejahteraan sosial.
Pewarta : Leny
