HALSEL, www.savehalmahera.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Pemuda Marhaenisme Halmahera Selatan (GPM Halsel) menduga bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan kelalaian fatal terkait pemadaman listrik yang sudah berlangsung hampir sebulan di Desa Bokimiake, Halmahera Selatan. Menurut mereka, kelalaian tersebut mencerminkan kurangnya perhatian dan tanggung jawab PLN terhadap kebutuhan dasar masyarakat, terutama terkait distribusi listrik yang vital, Jumat (14/2/2025).
Ketua DPC GPM Halsel, Bung Harmain Rusli, mengungkapkan rasa kesalnya terhadap pihak PLN yang terkesan menyepelekan masalah pemadaman listrik.
“Pemadaman ini sudah berlangsung hampir sebulan, dan PLN seolah tidak menganggap ini masalah serius. Warga sudah melapor, namun tidak ada tindak lanjut yang jelas. Apakah mereka hanya akan menunggu sampai ada korban atau baru bergerak setelah masalah ini semakin parah?” kata Bung Harmain dengan nada kecewa.
Kelalaian pihak PLN terlihat jelas dari lambatnya respon terhadap laporan warga. Pemutusan kabel utama yang menjadi penyebab utama pemadaman listrik seharusnya bisa segera diatasi. Namun hingga kini, petugas PLN belum juga datang untuk melakukan perbaikan. Hal ini mengakibatkan gangguan signifikan dalam kehidupan sehari-hari warga, mulai dari pendidikan hingga usaha rumah tangga yang sangat bergantung pada listrik.
Tidak hanya lambat dalam penanganan, PLN juga dinilai tidak transparan dalam memberikan informasi. Warga yang sudah melaporkan masalah ini merasa terabaikan karena tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai kapan listrik akan menyala kembali.
“Dari awal kami sudah menginformasikan bahwa kabel putus, tapi tidak ada tindakan nyata. Kami hanya dibiarkan dalam ketidakpastian. Ini sangat mengecewakan,” ungkap salah satu warga Desa Bokimiake yang enggan disebutkan namanya.
Dampak pemadaman yang sudah berlangsung hampir sebulan sangat serius. Selain mengganggu kenyamanan, listrik yang padam memengaruhi berbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan yang terhambat, usaha kecil yang terhenti, dan akses informasi yang semakin terisolasi.
“Anak-anak tidak bisa belajar dengan baik, usaha kecil-kecilan yang bergantung pada listrik juga terhambat. PLN harusnya lebih peka dengan kondisi ini,” tambah Bung Harmain.
DPC GPM Halsel juga menilai pemadaman ini sebagai indikasi kelalaian dalam pemeliharaan jaringan listrik yang seharusnya rutin dilakukan. Pemeliharaan yang tidak optimal dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan gangguan yang lebih lama.
“Ini bukan pertama kalinya kami mendengar keluhan serupa dari masyarakat. PLN seharusnya lebih sigap dalam merawat jaringan listrik,” tegas Bung Harmain.
Dengan kejadian ini, DPC GPM Halsel mendesak PLN untuk segera memperbaiki kerusakan dan memberikan klarifikasi terkait langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan. Mereka juga menuntut agar PLN menjelaskan upaya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Jika kelalaian ini tidak segera ditangani, DPC GPM Halsel mengancam akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan meminta pertanggungjawaban atas kerugian yang dialami masyarakat.
Masyarakat Desa Bokimiake kini menunggu dengan penuh harapan agar PLN lebih responsif dan bertanggung jawab terhadap gangguan yang terjadi. Mereka berharap kelalaian ini tidak terulang lagi, demi kesejahteraan dan kenyamanan seluruh pelanggan listrik di daerah tersebut. (Tim/Red)