SAVEHALMAHERA.COM – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menetapkan industri gim lokal sebagai salah satu sektor prioritas dalam strategi pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendorong laju ekonomi menuju pertumbuhan sebesar 8 persen.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan bahwa industri gim memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya digarap. Dalam audiensi bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) di Jakarta, Jumat (16/5/2025), Meutya menegaskan perlunya kebijakan yang tepat sasaran dan kolaborasi erat antara pemerintah dengan pelaku industri.
“Industri gim nasional punya nilai strategis tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dalam penguatan ekosistem digital dan kemandirian teknologi bangsa,” ujar Meutya.
Sebagai langkah konkret, Kemkomdigi akan meluncurkan program Innovation Hub di tiga kota besar—Jakarta, Medan, dan Surabaya—untuk mendukung pertumbuhan studio gim lokal dan pelatihan talenta muda. Selain itu, ajang tahunan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) akan digelar pada Oktober 2025 di Bali sebagai wadah konsolidasi pengembang gim nasional dan internasional.
Ketua Umum AGI, Shafiq Husein, memaparkan bahwa Indonesia memiliki nilai pasar gim mencapai Rp30 triliun—terbesar di Asia Tenggara. Namun, pengembang lokal hanya menguasai 2,5 persen pasar tersebut. “Masih banyak tantangan, terutama pada akses pendanaan dan kemampuan bersaing dengan produk asing,” katanya.
IGDX 2025 akan menjadi momentum penting karena untuk pertama kalinya Sony PlayStation dan platform global lainnya akan hadir langsung di Indonesia. Pemerintah berharap kehadiran raksasa industri ini akan membuka peluang besar bagi pengembang lokal untuk naik kelas.
Dengan arah kebijakan yang lebih terfokus dan dukungan ekosistem digital, pemerintah optimistis industri gim lokal dapat menjadi motor ekonomi baru yang menjanjikan masa depan digital Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global.
Pewarta : Bgs