KOTA KEDIRI, www.savehalmahera.com – Banjir dan tanah longsor melanda tiga desa di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari (17 Mei 2025). Menyikapi bencana ini, tim gabungan dari Polres Kediri Kota, Pemerintah Kabupaten Kediri, TNI, BPBD, serta relawan turun langsung ke lokasi terdampak untuk melakukan penanganan cepat.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, bersama Wakil Bupati Kediri dan sejumlah pejabat daerah, meninjau langsung kondisi di Desa Petungroto, Pamongan, dan Blimbing—tiga desa yang terdampak paling parah.
Desa Petungroto menjadi wilayah dengan kerusakan terparah, tercatat 17 rumah mengalami kerusakan, termasuk 3 rumah rusak berat. Dua ruas jalan desa juga tertutup material longsor sepanjang sekitar 100 meter.
Di Desa Pamongan, satu rumah warga rusak sedang akibat longsor yang melanda area seluas 10 hektar. Sementara di Desa Blimbing, seorang warga lansia bernama Bu Tekat (70) dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Bruni dan hingga kini masih dalam pencarian. Selain itu, 11 kambing milik warga hanyut, dua rumah rusak sedang, dan satu badan jalan sepanjang 20 meter tergerus air.
Tim gabungan segera mendirikan posko tanggap darurat, dapur umum, serta mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Proses pencarian korban hilang juga dilakukan bersama Basarnas, TNI, dan relawan setempat.
“Kami hadir bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga bagian dari pelayanan kemanusiaan. Kami pastikan proses penanganan bencana ini berjalan maksimal,” ujar Kapolres Kediri Kota, Rabu (22/5).
Selain upaya fisik, petugas juga memberikan edukasi dan dukungan moril kepada warga agar tetap tenang, waspada, dan semangat menghadapi situasi sulit ini.
Hingga kini, kondisi ketiga desa terdampak telah berangsur membaik dan situasi di lapangan dilaporkan aman serta kondusif. Penanganan akan terus berlanjut hingga seluruh dampak bencana dapat ditangani sepenuhnya.
Pewarta : Duha
