SURABAYA, www.savehalmahera.com -Selasa (24/6/2025), Lonjakan jumlah lulusan SMP/sederajat di Jawa Timur tahun ini memunculkan persoalan serius: keterbatasan daya tampung di sekolah negeri. Dari total 682.252 lulusan, hanya 261.396 siswa yang dapat tertampung di SMA dan SMK negeri. Sisanya, lebih dari 420 ribu anak, terancam tidak memiliki akses pendidikan formal jika tidak ada solusi alternatif.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan program beasiswa untuk siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri agar dapat melanjutkan pendidikan di sekolah swasta. Kebijakan ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas.
“Ini adalah langkah nyata yang sangat dibutuhkan. Di tengah keterbatasan kapasitas sekolah negeri, beasiswa ke sekolah swasta menjadi harapan baru bagi anak-anak agar tidak putus sekolah,” ungkap Puguh.
Pemprov Jatim menyediakan 72.841 beasiswa untuk jalur swasta, yang terdiri dari 32.562 beasiswa penuh dan 40.279 berupa bantuan potongan biaya pendidikan. Skema ini dinilai mampu menjembatani kesenjangan akses pendidikan, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang gagal masuk sekolah negeri.
Puguh menilai, kebijakan ini tidak hanya soal memperluas akses pendidikan, tetapi juga menyentuh dimensi keadilan sosial. “Pendidikan adalah hak semua warga negara. Dengan skema ini, kita memastikan tidak ada anak yang kehilangan kesempatan belajar hanya karena sistem seleksi atau keterbatasan biaya,” ujarnya.
Transparansi program juga menjadi sorotan positif. Melalui dashboard SPMB Jatim, siswa dan orang tua dapat melihat langsung daftar sekolah swasta penerima beasiswa, jenis bantuan, serta kuota yang tersedia. Hal ini mempermudah proses pendaftaran dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
Namun, Puguh mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih besar. Ia mendorong agar program beasiswa ini terus diperluas dan disempurnakan, termasuk dengan memperhatikan kualitas pendidikan di sekolah swasta agar tidak terjadi kesenjangan kualitas antara sekolah negeri dan swasta.
“Jika ini dijalankan konsisten dan dievaluasi secara berkala, kita tidak hanya mengatasi masalah jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi pendidikan yang adil dan merata untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Dengan keterbatasan daya tampung di sekolah negeri yang belum mampu mengakomodasi semua siswa, beasiswa untuk sekolah swasta kini menjadi tumpuan harapan bagi ribuan anak di Jawa Timur. Kebijakan ini membuktikan bahwa pendidikan yang merata bukan hanya wacana, tetapi bisa diwujudkan lewat solusi konkret dan kolaboratif.
Pewarta : Bgs