Intensitas Hujan Tinggi, Desa Koititi di Serang Banjir

HALSEL, www.savehalmahera.com – Rabu (5/2/2024) – Desa Koititi, yang terletak di Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, kembali dilanda bencana alam. Hujan deras yang mengguyur kawasan ini sejak malam sebelumnya mengakibatkan terjadinya banjir yang merendam sebagian besar pemukiman warga. Banjir tersebut disebabkan oleh saluran air yang ada di belakang kampung jebol dan menyebabkan luapan air yang cukup besar.

Menurut informasi yang dihimpun, hujan deras yang turun dengan intensitas tinggi memicu terjadinya luapan air di sungai dan saluran pembuangan yang tidak mampu menampung volume air yang masuk. Akibatnya, air meluap ke jalanan dan rumah-rumah warga di sekitar kawasan tersebut. Salah satu titik yang terdampak cukup parah adalah bagian belakang kampung, di mana air meluap hingga membanjiri sejumlah rumah warga.

Setidaknya 27 rumah warga yang berada di sekitar kawasan sungai dan saluran air mengalami kerusakan akibat terendam air. Rumah-rumah ini terendam dengan ketinggian air yang bervariasi, ada yang hanya setinggi lutut, namun beberapa rumah lainnya terendam lebih dalam hingga mencapai setengah badan rumah. Selain rumah, fasilitas umum seperti musallah dan sekolah juga terendam banjir. Bahkan, jalan-jalan yang menghubungkan antar bagian desa pun ikut terendam, menghambat akses menuju beberapa titik penting dalam desa tersebut.

Salah satu masalah serius yang terjadi akibat banjir ini adalah rusaknya infrastruktur penting desa. Jalan utama yang menjadi penghubung antar dusun dan wilayah lainnya di desa tersebut mengalami kerusakan akibat diterjang derasnya air. Beberapa titik jalan terlihat tergerus oleh banjir, menyulitkan kendaraan yang ingin melintasi daerah tersebut. Selain itu, masjid yang selama ini menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial bagi warga juga ikut terdampak.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Koititi, Ali Ahad, menjelaskan bahwa bencana alam ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Ia menyatakan bahwa saluran air yang berada di belakang kampung sudah dalam kondisi buruk dan tidak mampu lagi menampung air dengan kapasitas besar.

“Kami sudah beberapa kali melaporkan masalah ini kepada pihak terkait, namun hingga saat ini belum ada penanganan yang memadai,” ujarnya.

Ali Ahad juga menambahkan bahwa selain kerusakan pada rumah dan fasilitas umum, beberapa warga juga mengalami kesulitan untuk mengakses kebutuhan pokok karena banjir yang menggenangi jalan-jalan utama. Namun, meskipun banjir merendam sebagian besar kawasan desa, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Dalam upaya penanggulangan bencana ini, pihak desa bersama dengan masyarakat setempat langsung melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran air yang tersumbat dan mencari cara agar saluran pembuangan dapat berfungsi dengan lebih baik. Mereka berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah agar masalah ini bisa diatasi dengan segera, sehingga bencana serupa tidak terulang di masa yang akan datang. (Tim/Red)

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *