Dua Dekade Suramadu, Harapan Madura Belum Juga Terwujud

SURABAYA, www.savehalmahera.com — Rabu (11/6/2025), Hampir dua dekade sejak Jembatan Suramadu diresmikan, impian besar untuk menjadikan Madura sebagai kawasan ekonomi yang berkembang masih jauh dari kenyataan. Meski jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Bangkalan itu telah beroperasi sejak 2009 dan menjadi ikon konektivitas Jawa-Madura, dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat Madura dinilai masih minim.

Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi ini. Menurutnya, keberadaan Jembatan Suramadu memang telah meningkatkan aksesibilitas, namun belum berhasil mendorong transformasi ekonomi di Madura secara signifikan.

“Empat kabupaten di Madura masih tercatat sebagai daerah termiskin di Jawa Timur,” ujar Harisandi dalam keterangannya.

Ia menilai, permasalahan utama yang menghambat pertumbuhan adalah minimnya infrastruktur pendukung dan belum siapnya sumber daya manusia (SDM) lokal dalam menghadapi investasi dan tantangan ekonomi modern.

Selain itu, persepsi negatif dari para investor terhadap Madura masih menjadi kendala besar. Banyak pelaku usaha masih meragukan potensi dan stabilitas kawasan ini sebagai tempat menanamkan modal, meski akses darat sudah sangat terbuka lewat Suramadu.

“Investor cenderung enggan masuk karena menganggap Madura belum kondusif. Padahal jika masyarakat dilibatkan secara aktif, dampak ekonominya bisa sangat besar,” jelas Harisandi.

Meski begitu, Harisandi mengakui bahwa ada kemajuan yang mulai terlihat, seperti tumbuhnya pelaku UMKM dan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kawasan Madura. Namun, ia menegaskan bahwa pertumbuhan ini belum merata dan belum menyentuh akar persoalan kemiskinan yang membelenggu wilayah tersebut.

Ia juga mengingatkan pentingnya perhatian serius pemerintah terhadap aspek perawatan dan pengamanan Jembatan Suramadu, agar tetap menjadi simbol penghubung dan daya tarik bagi masyarakat luar.

“Jembatan ini bukan hanya infrastruktur fisik, tapi simbol harapan. Kalau tidak dirawat dan dijaga, harapan itu bisa pudar,” tegasnya.

Harisandi pun mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung, memperkuat pelatihan dan pendidikan vokasi bagi masyarakat Madura, serta menciptakan iklim usaha yang inklusif dan berkelanjutan.

“Sudah saatnya Madura mendapat perhatian yang setara. Suramadu harus benar-benar menjadi jembatan menuju kemajuan, bukan sekadar penghubung jalan,” pungkasnya.

 

 

Pewarta : Bgs

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *