Inovasi Model FACE untuk Peningkatan Kualitas Hidup Anak Penderita Kanker

SURABAYA, www.savehalmahera.com – Senin (28/4/2025), Kanker anak menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan global. Setiap tahun, ribuan anak dan remaja di seluruh dunia meninggal karena kanker, menjadikannya sebagai penyebab kematian yang signifikan di kalangan usia muda. Oleh karena itu, perawatan anak penderita kanker bukan hanya soal pengobatan fisik, tetapi juga melibatkan aspek emosional, psikologis, dan sosial yang kompleks.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang berjuang melawan kanker, Guru Besar Ilmu Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Hj. Yuni Sufyanti Arief, memperkenalkan model inovatif yang dikenal dengan nama Family Centered Empowerment (FACE). Pendekatan ini fokus pada pemberdayaan keluarga dalam proses penyembuhan dan pemulihan anak-anak penderita kanker.

“Anak-anak dengan kanker tidak hanya membutuhkan perawatan medis, tetapi juga dukungan emosional yang kuat dari keluarga. Kehadiran keluarga dalam setiap langkah terapi anak akan sangat memengaruhi proses penyembuhan mereka,” ungkap Prof. Yuni saat orasi ilmiah pada pengukuhan gelar Guru Besar Unair, Senin.

Model FACE, yang pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Yuni, berfokus pada pemberdayaan keluarga sebagai unit utama dalam proses terapi. Pendekatan ini mengakui bahwa keluarga memiliki peran penting dalam memberikan rasa aman, nyaman, dan edukasi yang berkelanjutan kepada anak-anak yang tengah berjuang melawan kanker.

Dalam implementasinya, FACE menekankan pentingnya proses pengkajian holistik yang dilakukan oleh perawat. Pengkajian ini tidak hanya mencakup kondisi fisik anak, tetapi juga meliputi aspek psikologis, emosional, dan spiritual, serta pola hidup dan hubungan sosial mereka. Tujuannya adalah untuk memahami secara menyeluruh kebutuhan anak dan keluarganya, sehingga perawatan yang diberikan dapat lebih terarah dan efektif.

“Melalui model FACE, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anak penderita kanker untuk menjalani perawatan dengan lebih baik. Keterlibatan keluarga tidak hanya membantu dalam proses penyembuhan fisik, tetapi juga memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi anak,” tambah Prof. Yuni.

Inovasi ini juga mengedepankan kolaborasi antara tenaga kesehatan, keluarga, dan komunitas untuk menciptakan dukungan yang maksimal. Keluarga, sebagai bagian integral dari perawatan anak, diharapkan dapat menjadi pendukung utama dalam menjaga kualitas hidup anak selama dan setelah perawatan kanker.

Prof. Yuni menegaskan bahwa penerapan model FACE bukan hanya sebagai sebuah metode, tetapi juga sebagai upaya untuk mengubah paradigma perawatan kanker pada anak, dengan memberikan perhatian yang lebih pada kesejahteraan mental dan emosional keluarga. “Dengan pendekatan yang lebih komprehensif, anak-anak penderita kanker dapat menjalani proses perawatan yang lebih manusiawi dan penuh dukungan,” pungkasnya.

Melalui inovasi ini, diharapkan kualitas hidup anak-anak penderita kanker dapat meningkat, dan mereka dapat menjalani perawatan yang lebih baik dengan dukungan keluarga yang kuat dan sistem perawatan yang holistik.

 

 

Pewarta : Nins

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *