SURABAYA, www.savehalmahera.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak pemerintah daerah untuk mengintegrasikan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) dalam perencanaan pembangunan daerah. Langkah ini dianggap penting untuk mempercepat pencapaian Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Indonesia, yang menjadi fokus utama pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng, dalam acara sosialisasi penyusunan Rencana Aksi GDPK di Kampus STIESIA Surabaya, pada Senin (28/4/2025). Bonivasius menegaskan bahwa pembangunan kependudukan tidak hanya melibatkan sektor Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Kemendukbangga/BKKBN) saja, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh kementerian dan lembaga terkait, serta pemerintah daerah.
“GDPK mencakup berbagai hal, mulai dari jumlah, kualitas, hingga persebaran penduduk, serta pengelolaan data kependudukan. Ini membutuhkan kerjasama lintas sektor untuk mencapai hasil yang maksimal,” jelas Bonivasius.
Ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas SDM Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan bonus demografi. Dengan hampir 70% penduduk Indonesia berada pada usia produktif, ia menyarankan agar sektor pendidikan, keterampilan, dan lapangan kerja disiapkan dengan baik untuk memanfaatkan potensi ini.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., menambahkan bahwa GDPK harus menjadi pedoman dalam pembangunan jangka panjang daerah, terutama yang berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan keluarga.
Beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Kota Batu, Kota Mojokerto, dan Kota Probolinggo, telah menunjukkan kinerja yang baik dalam mengintegrasikan GDPK ke dalam perencanaan pembangunan daerah. Sementara itu, Kota Mojokerto dan Kota Madiun tercatat mencapai 100% dalam ketahanan keluarga.
Bonivasius menegaskan bahwa implementasi GDPK harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan Indonesia dapat mencapai tujuannya menjadi negara maju pada tahun 2045. “Pembangunan kependudukan adalah investasi jangka panjang, yang baru akan terlihat hasilnya dalam dua dekade mendatang,” tutupnya.
Pewarta : Bgs